ORIENTASI NILAI BUDAYA TERHADAP 5 MASALAH POKOK

Nama: Exwati Miatari

NIM: 19310410030

           Artikel ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

Ilmu Budaya Dasar

Prodi Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Amin Nurohmah, S.Pd., M.Sc

          Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki banyak keragaman budaya, selain itu Indonesia juga memiliki berbagai suku bangsa yang memiliki banyak perbedaan dan juga keunikan baik itu terletakan pada Bahasa, adat istiadat, kebiasaan, dan masih banyak hal-hal yang memperkaya adanya keragaman dalam nilai kebudayan Indonesia itu sendiri. Namun disetiap bangsa juga memiliki suatu nilai budaya yang diyakini dapat menjadi pedoman atau nilai hukum yang dijunjung tinggi di suatu daerah. Suparlan P. (2003, hlm. 29) menyebutkan bahwa nilai budaya merupakan suatu acuan bagi pemenuhan kebutuhan adab, yaitu kebutuhan-kebutuhan untuk mengetahui yang benar sebagai lawan dari yang salah, yang suci dari yang kotor, yang indah dari yang buruk, dan sebagainya.

            Adanya pola perilaku individu terbentuk disebabkan adanya budaya yang merupakan salah satu sumber utama atau pelajaran pertama ketika individu hidup bersosial masyarakat disuatu daerah. Budaya akan dengam mudahnya masuk terhadap baik itu sikap, pola perilaku individu dimana ia tinggal dan melakukan banyak kegiatan aktivitas didalamnya. Hal tersebut terjadi juga diakibatkan perilaku-perilaku manusia dalam masyarakat diharuskan untuk mengikuti bagaiaman pola perilaku atau budaya yang ada terhadap suatu daerah. Kluckhohn mengemukakan bahwa terdapat 5 pokok kehidupan individu dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal, 5 dasar yang bersifat universal,

1.      MH

Masalah mengenai hakekat dari hidup manusia. Masyarakat dipengaruhi oleh adanya kebudayaan-kebudayaan untuk memahi arti adanya kehidupan, dalam hal ini dapat diartikan juga bahwa kebudayaan memiliki pengaruh penting terhadap kehidupan masyarakat, baik itu kehidupan yang baik ataupun kehidupan yang buruk. Dengan demikian akan sangat berpengaruh mengenai bagaimana kehidupan masyarat dapat berjalan atau mempengaruhi bagaimana kehidupan masyarakat. Dalam pandangan pada kehidupan modern saat ini masalah hakekat dari kehidupan dapat dilihat dengan adanya individu yang mudah saja terpengaruh mengenai kebudayaan-kebudayaan yang berdatangan dari luar atau yang tidak ada pada bangsanya, namun mereka dapat dengan mudah menerima budaya yang masuk pada kehidupannya serta mengikuti adanya budaya-budaya baru. Contohnya seperti individu yang dapat dengan mudah mengikuti adanya budaya yang masuk mulai dari gaya berpakaian ataupun berpenampilan sehingga mudah sekali untuk terpengaruh dan meninggalkan budayanya sendiri.

2.      MK

Masalah mengenai hakekat dari karya manusia. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa bekerja adalah merupakan sebuah keharus untuk bisa mencukupi semua kebutuhan serta bertahan dalam kehidupan (survival). Namun dalam hal ini juga terdapat individu yang bekerja membanting tulang demi mendapatkan sebuah pangkat, jabatan, ataupun individu yang memiliki pemikiran bekerja hanya untuk memiliki rekor prestasi yang gemilang saja. Mereka bukan ingin melakukan sebuah pekerjan untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam hidupnya tetapi untuk mendapatkan atau mencari status sosial. Pandangan mengenai orientasi nilai budaya disini ialah individu melakukan sesuatu dikarenakan ingin menambahkan atau menimbun sebuah karya. Seperti individu yang memiliki tujuan berkerja hanya untuk mencari status sosial saja.

3.      MW

Masalah mengenai hakekat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu. Dalam penjelasan ini ialah bahwa lebih menekankan terhadap waktu, jadi akan ada yang menganggap bahwa mempertimbangan waktu itu sangatlah penting dalam proses pencapaian perjuangan. Maka, hal tersebut akan mempengaruhi adanya perbedaan pendapat terhadap masyarakat karena lebih banyak mempertimbangkan perencanaan hidupnya dikarenakan adanya perbedaan presepsi mengenai dimensi waktu. Jika dilihat mengenai individu modern saat ini, maka hal ini akan terjadi individu menepati janji sesuai pada waktu yang telah dipertimbangkan, dan dari adanya hal tersebut akan terdapat rasa menghargai antar sesama.

4.      MA

Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Cara pandang individu terhadap alam semesta memiliki cara yang berbeda-beda. Seperti mempercayai bahwa alam itu memiliki kekuatan yang dahsyat namun dilain sisi ada yang memandang bahwa alam sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa. Jika dilihat dari sisi moderan hal ini dapat dilihat bahwa individu saat ini ialah banyak sekali menyimpan sejarah yang terjadi dialam semesta kemudian menjadikan alam semesta sebagai salah satu tempat yang dapat dijadikan sebagai sejarah mengenai tempat-tempat yang berada dialam kemudian dikembangkan agar lebih dikenal dengan masyarakan sekaligus mengenalkan apa maksud dan tujuan dari adanya tempat tersebut.

5.      MM

Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan sesamanya. Banyak kebudayaan dalam hubungan ini tampak dalam bentuk berfikir, cara bermusyawarah, mengambil keputusan, serta bertindak. Jika dilihat dari sisi nilai budaya individu modern maka lebih mengeratkan antara tali silaturahmi antara sesama, kemudian menegakan asas musyawarah, dan juga memberikan rasa ketergantungan sesamanya.

Soekanto (1990) menjelaskan bahwa masing-masing dari adanya indikator terdapat hasil yang positif dan negative. Hal tersebut juga tergantung bagaimana cara kita akan memandang dan menyikapi mengenai sesuatu yang terjadi, kemudian melihat sisi positif dan negatifnya dari setiap peristiwa yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA:

Koentjaraningrat. (1987). Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta:Djambatan.

Ryan Prayogi, E. D. (2016). PERGESERAN NILAI-NILAI BUDAYA PADA SUKU BONAI SEBAGAI CIVIC CULTURE DI KECAMATAN BONAI DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU. JURNAL HUMANIKA Vol. 23(1), 61-79.

Comments

Popular posts from this blog

Adanya Kemajuan Perkembangan Informasi dan Teknologi yang semakin Pesat terhadap Perubahan Pranata Sosial